Minggu, 09 November 2014

Penyakit cacar atau Fowl pok (FP)



TUGAS MAKALAH  INDIVIDU
ILMU KESEHATAN TERNAK


Penyakit cacar atau Fowl pok (FP)

NAMA            : RAHMA NINGSI
NIM                : I 111 12 295
KELAS           : GANJIL






FAKULTAS PETERNAKAN
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2014

KATA PENGANTAR
بِسْــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْـــــمِ
Puji syukur Alhamdulillah saya panjatkan kepada Allah, karena atas rahmat, taufik, dan hidayah-Nylah sehingga saya dapat menyelesaikan Makalah Mengenai Penyakit cacar atau Fowl pok (FP)sebagai salah satu syarat untuk lulus mata kuliah Ilmu Kesehatan Ternak.
Pada kesempatan kali ini, saya mengucapkan terima kasih kepada pihak yang telah meluangkan waktunya untuk membantu saya dalam menyelesaikan makalah ini. Serta terima kasih kepada teman-teman atas kerja samanya dalam penyusunan makalah ini.
Saya menyadari bahwa dalam penyusunan Makalah ini, tentu masih terdapat beberapa kesalahan dan masih jauh dari yang diharapkan. Maka dari itu, saya membutuhkan kritik dan saran yang bersifat membangun, agar kedepannya dapat mencapai kesempurnaan.
Akhir kata, semoga Makalah ini dapat digunakan dan dimanfaatkan bagi kita semua. Amin.

Makassar,        2014

Penulis




BAB I
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang
Pengembangan usaha ternak layer (ayam petelur) di Indonesia masih memiliki prospek yang bagus, terlebih lagi konsumsi protein hewani masih kecil. Sesuai standar nasional, konsumsi protein per hari per kapita ditetapkan 55 g yang terdiri dari 80% protein nabati dan 20% protein hewani (www.litbang.deptan.co.id). Hal itu berarti target konsumsi protein hewani sekitar 11 g/hari/perkapita. Namun yang terjadi, konsumsi protein hewani penduduk Indonesia baru memenuhi 4,7 g/hari/perkapita, jauh lebih rendah dibanding Malaysia, Thailand dan Filipina.
Dalam dunia peternakan, kita tidak asing lagi dengan ayam yang sengaja diternakan untuk dihasilkan daging atau telurnya, karena sudah banyak peternakan ayam yang menyebar diseluruh Indonesia bahkan sampai diluar negeri, baik peternkan pabrik ataupun peternakan individu. Ayam itu sendiri terbagi ke dalam dua jenis yaitu ayam jenis pedaging dan ayam jenis petelur. Ayam jenis pedaging, pastinya dibudidayakan karena untuk dihasilkan daging dalam jumlah yang banyak dengan kualitas yang baik, sedangkan ayam petelur dibudidayakan untuk dihasilkan telur dengan jumlah yang banyak dan kualitas yang baik. Dalam beternak, kita perlu memperhatikan mulai dari pakan, kandang, penyakit serta pengobatannya, sifat genetikanya, asal usulnya, vaksinasi dan sebagainya. Kami melakukan kunjungan atau observasi ke peternak dengan maksut untuk mengetahui situasi dalam membudidayakan ternak khususnya komoditi ayam petelur, yang dipilih oleh peternaknya tersebut. Ayam Petelur tersebut dipilih untuk dijadikan pilihan dalam beternak karena dirasa ayam petelur tersebut mampu untuk menghasilkan telur dalam jumlah yang cukup dengan waktu yang cepat. Sehingga peternak tersebut memilih komoditi ayam petelur untuk diternakan.
Dalam hal kandang yang perlu diperhatikan diantaranya yaitu pendirian kandang yang jauh dari pemukiman, tapi dekat dengan sumber pakan, air, dan pemasaran. Selain itu yang perlu diperhatikan yaitu mengenai struktur atau desain kandang, bahan kandang yang dipakai, memperhatikan sanitasi,  sirkulasi udara, suhu pada kandang, kapasitas yang baik untuk jumlah ternak yang dihuni didalamnya.
Dalam hal penyakit pada ayam petelur juga perlu diperhatikan karena sangat penting juga dalam hal mengawinkan ternaknya, agar anakannya yang dihasilkan nanti dalam kulaitas yang baik. Penyakit pada ayam umumnya sama, yaitu diantaranya penyakit tetelo, pilek atau flu, cacar ayam dan sebagainya.

1.2  Tujuan
Tujuan penulisan makalah ini yaitu untuk mengetahui :
1.      Apa itu  Penyakit cacar atau Fowl pok (FP) ?
2.      Bagaimana cara  pencegahan Penyakit cacar atau Fowl pok (FP) ?
3.      Bagaimana pengobatan penyakit Penyakit cacar atau Fowl pok (FP) ?














BAB II
PEMBAHASAN

1.1  Pengertian Penyakit cacar atau Fowl pok (FP)
Penyakit cacar atau Fowl pok (FP) merupakan penyakit yang menyerang unggas khususnya ayam. Penyakit ini disebabkan oleh virus Epitheliptropic dari genus Avipox, family Poxviridae. Virus ini memiliki sifat tahan dalam kondisi kering dan dapat bertahan hidup berbulan-bulan ditempat yang terkontaminasi.Jika Unggas yang telah terkena virus ini akan menunjukkan gejala lesu, nafsu makan berkurang yang dapat mempengaruhi produktivitasnya. Selain itu suhu tubuh tinggi. Dan Kotoran terlihat encer. Ciri khas paling menonjol bagi unggas yang telah terinfeksi penyakit ini adalah pada bagian fisik unggas tampak seperti ada kutil berwarna putih atau kekuningan. Kutil ini terdapat pada rongga mulut yang dapat mengakibatkan sumbatan pada esophagus. Penyakit ini tidak menyebabkan kematian yang terlalu signifikan seperti penyakit ND ataupun penyakit gumboro.

Pada kasus kematian unggas yang terkena penyakit ini karena virus yang menyerang sistem pernapasan seperti pada hidung yang menyebabkan kesulitan dalam bernapas. Penyebarannya sendiri kebanyakan berasal dari nyamuk.  
1.2  Gejala terjadinya penyakit Penyakit cacar atau Fowl pok (FP).
Gejala fowl pox dapat diamati bentuk difterik (secara basah) dan bentuk kulit atau noduler (secara kering). Bentuk difterik sifatnya basah dengan gejala terlihat bercak difterik yang berwarna kekuning-kuningan pada selaput lendir rongga mulut dan larynx. Dari bercak tersebut akan terbentuk “selaput semu” yang seringkali menyebabkan penyumbatan saluran nafas sehingga ayam mati tercekik. Pada pemeriksaan histologik terhadap jaringan ayam yang sakit akan ditemukan Bollinger bodies (Badan Bollinger) pada kulit dan mukosa saluran pernafasan. Bentuk kulit atau noduler sifatnya kering dengan gejala mula-mula terbentuk lesi fokal berwarna merah jambu pada jengger, pial dan bagian tubuh lain yang tidak berbulu. Fokus ini kemudian bergabung dan membesar sehingga terbentuk keropeng besar berwarna hitam seperti kudis yang akan bertahan sampai dua minggu dan diikuti dengan pengelupasan dan kesembuhan. Bila keropeng dilepas maka akan terjadi perdarahan dari lapisan dibawahnya. Pada pemerikasaan bedah bangkai, cacar bentuk difterik dapat dikenali dengan adanya hiperplasia nodular pada mukosa faring dan trakhea serta adanya penyumbatan oleh eksudat padat di dalam celah suara (glottis) dan mengakibatkan sesak nafas (asphyxia).
Ayam yang terserang penyakit cacar biasanya akan menjadi kurus karena pertumbuhannya terhambat dan tingkat produksinya (telur atau daging) menurun. Suara nafas abnormal akan terdengar terutama apabila ayam tersebut dipelihara dengan ventilasi kurang optimal. Penyakit ini menyerang ayam selama 3-4 minggu. Namun jika terjadi komplikasi, penyakit ini akan menyerang ayam lebih lama. Tingkat kematian (mortality) pada ayam relatif rendah. Namun pada kasus tertentu mortality bisa mencapai 50
%.
1.3  Pencegahan Penyakit cacar atau Fowl pok (FP)
Pencegahan dapat dilakukan melalui vaksinasi, sanitasi yang baik dan hindari kemungkinan yang menyebabkan ayam luka. Terramycin dapat digunakan untuk mengobati luka yang memungkinkan bakteri masuk dengan cara mengoleskannya. Langkah pencegahan yang utama adalah memberikan vaksinasi ada ayam. Pemberian Vaksinai dapat dilakukan dengan penyuntikan Sub cutan/bawah kulit dengan ukuran jarum khusus. Ada dua tipe vaksin virus hidup yang dapat digunakan untuk mencegah penyakit cacar (pox) yaitu vaksin fowl pox dan pigeon pox. Vaksinasi biasanya dilakukan ketika ayam mulai terserang. Namun bisa juga dilakukan pada sembarang umur jika memang diperlukan. Vaksinasi biasanya dilakukan dengan cara wing web menggunakan jarum bermata dua yang sebelumnya dicelupkan ke vaksin fowl pox. Botol vaksin harus dibuka secepatnya sebelum membuka botol vaksin baru. Semua botol bekas vaksin dan jarumnya harus segera dimusnahkan. Cara lain yang dapat dilakukan yaitu dengan membersihkan benjolan-benjolan yang berisi nanah dengan air hangat, selanjutnya diolesi Metylen blue 1% atau Gentian Violet. Pada daerah yang populasinya padat maka risiko penularan penyakit cacar menjadi tinggi. Oleh karenanya vaksinasi dilakukan lebih ketat yaitu 4 minggu dan diulang pada umur 4 bulan. Sedangkan pada daerah dengan populasi relatif sedikit vaksinasi cukup dilakukan sekali yaitu pada umur antara 8 – 12 minggu. Belum ditemukan obat yang dapat menyembuhkan penyakit Fowl Pox terutama bentuk basah. Usaha yang dapat dilakukan adalah menjaga supaya kondisi badan cepat membaik dan meningkatkan nafsu makan dengan memberikan vitamin. sedangkan untuk mencegah infeksi sekunder bisa dilakukan dengan memberikan antibiotik.
1.4  Pengobatan Penyakit Penyakit cacar atau Fowl pok (FP)
Karena disebabkan oleh virus penyakit ini tidak bisa diobati. Pengobatan hanya bisa dilakukan dengan pemberian vaksin cacar terhadap unggas yang sehat. Jika unggas yang telah terkena cacar harus dilakukan tindakan penyayatan kutil-kutil yang tumbuh sampai keluar darah dan diolesi dengan larutan yodium atau neo blue sampai kutil mongering. Pada bagian diptheri harus dilakukan tindakan pengerikan gumpalan dalam rongga mulut sampai lepas. Lalu diolesi lukanya dengan laturan yodium tincture atau yoodygiserin. Pemberian vaksin cacar pada ayam sebenarnya tidak perlu diberikan hanya saja apabila nyamuk dilokasi peternakan cukup tinggi anak ayam dapat diberikan vaksi pada umur 1 hari. 




















BAB III
PENUTUP

A.    KESIMPULAN
Fowl pox (cacar) merupakan penyakit pada unggas yang disebabkan oleh virus fowl pox (virus Borrelota aviu). Terdapat dua jenispenyakit ini, yaitu Cutaneous type (dry pox) merupkan cacar yang berbentuk luka keropeng dan Diphtheritic type (wet pox) yaitu cacar yang menyerang daerah permukaan bagian dalam yang basah. Angka kesakitan dan angka kematian pada bentuk kering rendah yaitu sebesar 1-2 %, tetapi pada bentuk basah angka kematian bisa mencapai 5%. Belum ditemukan obat yang dapat menyembuhkan penyakit Fowl Pox terutama bentuk basah. Oleh karena itu, vaksinasi dan sanitasi yang baik diperlukan untuk mencegah penularan penyakit ini.
B.     SARAN
Berdasarkan pembahasan diatas maka dapat disarankan kepada peternak unggas agar memperhatikan kebersihan dan sanitasi kandang agar tidak mudah terserang penyakit







DAFTAR PUSTAKA
Agus. 2010. Avian Pox (Cacar Unggas). www.pusat kesehatanhewan.com
(diakses pada
15 september 2014)
Hasan. 2010. Cacar yang Menyerang pada Unggas. www.poultryindonesia.com
(diakses pada
15 september 2014)
Sauvani. 2010. Penyakit dan Pengobatan. www.centralunggasfarm.com
(diakses pada
15 september 2014)
Setiawan, I. 2010. Fowl Pox (Cacar Ayam). www.centralunggasfarm.com
(diaksespada
15 september 2014)



Tidak ada komentar: