TUGAS KELOMPOK
MAKALAH
PENYULUHAN
“FOCUS GROUP
DISCUSSION (FGD)”
DISUSUN OLEH :
KELOMPOK II (DUA)
IMAMA GAZALI
RAHMA WATI
AYU MERDEYANI
ASTUTI
IRMA JUWITA
SRI RESKIAWATI
NUR
ZUHRANISH
FATHUL KHAIR
ASYAR AFRIAN
INDRIYANI
RIZA AHMAD
RAHMA NINGSI
DIDIDK ANSHARI
TILAWATI
SAIFULLH
ANDI DARMAWAN W
NURUL IKMAN
SYAHRUL MUBAROK
FAKULTAS PETERNAKAN
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2013
KATA PENGANTAR
بِسْــــــــــــــمِ
اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْـــــمِ
Puji
syukur Alhamdulillah kami panjatkan kepada Allah, karena atas rahmat, taufik,
dan hidayah-Nylah sehingga kami dapat menyelesaikan Makalah SosiologiPeternakan
Mengenai “Focus Group Discussion (Fgd)” sebagai salah satu
syarat untuk lulus mata kuliah Penyuluhan.
Pada kesempatan kali
ini, kami mengucapkan terima kasih kepada pihak yang telah meluangkan waktunya
untuk membantu kami dalam menyelesaikan makalah ini. Serta terima kasih kepada
teman-teman atas kerja samanya dlam penyusunan makalah ini.
Kami menyadari bahwa
dalam penyusunan Makalah ini, tentu masih terdapat beberapa kesalahan dan amsih
jauh dari yang diharapkan. Maka dari itu, kami membutuhkan kritik dan saran
yang bersifa membangun, agar kedepannya dapat mencapai kesempurnaan.
Akhir kata, semoga
Makalah ini dapat digunakan dan dimanfaatkan bagi kita semua. Amin.
Makassar, November
2013
Tim
Penulis
Kelompok II
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Istilah kelompok diskusi terarah atau dikenal sebagai Focus
Group Discussion (FGD) saat ini sangat populer dan banyak digunakan sebagai
metode pengumpulan data dalam penelitian sosial. Pengambilan data kualitatif
melalui FGD dikenal luas karena kelebihannya dalam memberikan kemudahan dan
peluang bagi peneliti untuk menjalin keterbukaan, kepercayaan, dan memahami
persepsi, sikap, serta pengalaman yang dimiliki informan. FGD memungkinkan
peneliti dan informan berdiskusi intensif dan tidak kaku dalam membahas isu-isu
yang sangat spesifik. FGD juga memungkinkan peneliti mengumpulkan
informasi secara cepat dan konstruktif dari peserta yang memiliki latar
belakang berbeda-beda. Di samping itu, dinamika kelompok yang terjadi selama
berlangsungnya proses diskusi seringkali memberikan informasi yang penting,
menarik, bahkan kadang tidak terduga.
Hasil FGD tidak bisa dipakai untuk melakukan generalisasi
karena FGD memang tidak bertujuan menggambarkan (representasi) suara
masyarakat. Meski demikian, arti penting FGD bukan terletak pada hasil
representasi populasi, tetapi pada kedalaman informasinya. Lewat FGD, peneliti
bisa mengetahui alasan, motivasi, argumentasi atau dasar dari pendapat
seseorang atau kelompok. FGD merupakan salah satu metode penelitian kualitatif
yang secara teori mudah dijalankan, tetapi praktiknya membutuhkan ketrampilan
teknis yang tinggi.
Tulisan ini merupakan panduan sederhana dalam
menyelenggarakan FGD dengan menggabungkan pendekatan teoritis dan praktis.
Pertama-tama akan diuraikan basis teoritis FGD, mulai dari penjelasan soal
konsep FGD, teknik penentuan jumlah kelompok, tata ruang, membuat panduan
diskusi, pelaksanaan, hingga analisis data dan penulisan laporan.
B.
Rumusan Masalah
1.
Apa
yang dimaksud diskusi kelompok terarah?
2.
Bagaimana
tujuan dilakukannya diskusi kelompok terarah?
3.
Bagaimana
keuntungan dan kekurangan diadakannya diskusi kelompok terarah?
C. Tujuan
Penulisan
1.
Mengetahui
diskusi kelompok terarah?
2.
Mengetahui
tujuan dilakukannya diskusi kelompok terarah?
3.
Mengetahui
keuntungan dan kekurangan diadakannya diskusi kelompok terarah?
BAB II
PEMBAHASAN
Diskusi kelompok terarah atau Focus Group Discussion (FGD)
adalah suatu proses pengumpulan informasi suatu masalah tertentu yang sangat spesifik
melalui diskusi kelompk, diskusi kelompok terarah adalah wawancara dari
sekelompok kecil orang yang dipimpin oleh seorang narasumber atau moderator
yang secara halus mendorong peserta untuk berani berbicara terbuka dan spontan
tentang hal yang dianggap penting yang berhungan dengan topik diskusi saat itu.
Interaksi diantara peserta merupakan dasar untuk memperoleh informasi. Peserta
mempunayi kesempatan yang sama untuk mengajukan dan memberikan pernyataan,
menanggapi, komentar maupun mengajukan pertanyaan.
Tujuan FGD : Tujuan FGD adalah untuk memperoleh
masukan maupun informasi mengenai suatu permasalahan. Penyelesaian tentang masalah
ini ditentukan oleh pihak lain setelah masukan diperoleh dan dianalisa.

- Peserta terdiri dari 6 – 12 orang dengan maksud agar setiap individu mendapat kesempatan untuk mengeluarkan pendapatnya.
- Umumnya FGD dilaksanakan pada populasi asaran yang homogen (mempunayi ciri-ciri yang sama)< ciri-ciri yang sama tersebut ditentukan oleh tujuan dari penelitian.

Setiap FGD dibutuhkan 1 (satu) orang moderator, 1
(satu) pencatat proses, 1 (satu) pengembang peserta dan 1 (satu) atau 2
(dua) orang logistik dan blocker. Tugas utama moderator atau fasilitator
adalah :
1. Menjamin terbentuknya suasana yang
akrab , saling percaya dan yakin diantar peserta. Peserta harus saling
diperkenalkan.
2. Menerangkan tatacara berinteraksi
dengan menekankan bahwa semua pendapat dan sasaran mempunayi nilai yang sama
dan sama pentingnya dan tidak ada jawaban yang benar atau salah.
3. Cukup mengenal permasalahannya
sehingga dapat mengajukan pertanyaan yang sesuai dan bersifat memancing peserta
untuk berfikir. Perlu adanya garis besar topik yang akan didiskusikan untuk
menentukan arah diskusi.
4. Moderator harus berskap santai,
antusias, lentur, terbuka terhadap saran-saran, bersedia diinterogasi, bersabar
dan harus dapat mengendalikan suaranya.
5. Memperhatikan keterlibatan peserta,
tidak boleh berpihak atau membiarkan beberapa orang tertentu memonopoli diskusi
dan memastikan bahwa setiap orang mendapat kesempatan yang cukup untuk
berbicara.
6. Memperhatikan komunikasi atau
tanggapan yang berupa bahasa tubuh atau non verbal.
7. Mendengarkan diskusi sebaik-baiknya
sambil memperhatikan waktu dan mengarahkan pembicaraan agar dapat berpindah
dengan lancar dan tepat pada waktunya sehingga semua masalah dapat dibahas
sepenuhnya. Lama pertemuan tidak lebih dari 90 menit, untuk menghindari
kelelahan.
Peserta diskusi adalah orang dari populasi sasaran terpilih
secara acak sehingga dapat mewakili populasi sasaran. Tetapi seringkali cara
ini tidak mungkin dilakukan atau tidak diinginkan karena adanya keterbatasan
ekonomi, demografis atau kebudayaan, maka lebih baik membentuk kelompok yang
umumnya, yaitu dengan menyaring berdasarkan karakteristik tertentu. Focus Group
Discussion merupakan salah satu metode yang bisa anda gunakan untuk melakukan riset pemasaran selain
survey dan kuisioner. Orang Indonesia menyebutnya Diskusi Kelompok Terarah.
Seperti yang anda lihat dari namanya, Focus Group Discussion
atau FGD adalah media bagi sekelompok orang untuk
mendiskusikan satu topik tertentu secara lebih mendalam.
Biasanya Diskusi Kelompok Terarah ini mencakup 7 – 9 orang
peserta (ada yang mengatakan 9 – 12 orang peserta) yang tertarik pada satu
topik atau program tertentu. Di dalamnya terdapat seorang moderator yang
akan memandu peserta untuk mendiskusikan beberapa pertanyaan sesuai dengan
topik yang dibicarakan.
Tapi yang perlu anda ketahui, Diskusi Kelompok Terarah
berbeda dengan diskusi kelompok informal karena pembicaraan dalam diskusi
kelompok terarah dipandu oleh moderator. Pertanyaan dan pembicaraan yang
berlangsung harus anda tulis dengan cermat.
Artinya, di dalam Diskusi Kelompok Terarah harus tersedia
buku catatan dan atau tape recorder yang anda gunakan untuk membuat semacam
deskripsi dan analisa setelah diskusi berakhir. Sudah ada pandangan mengenai
FGD sekarang? Ok, mari kita bahas kelebihan dan kelemahannya.

1. Biaya relatif murah.
2. Waktu yang digunakan cukup singkat.
3. Moderator relatif dapat dilakukan
oleh siapa saja dengan melakukan pelatihan pendek dan mengujicobakan
menjalankan diskusi.
4. Dapat digunakan untuk menggali
kebiasaan, keyakinan dan penilaian dari sebuah kelompok.
5. Perhatian yang penting dan mungkin
tidak muncul dalam kehidupan sehari-hari, melalui diskusi kelompok ini dapat
dimunculkan.

1. Peserta seringkali tidak mewakili
seluruh kelompok sasaran.
2. Kelompok yang terlibat mungkin sulit
untuk dikendalikan.
3. Hasil dan kesimpulan diskusi dapat
dipengaruhi oleh pandangan atau pendekatan dari moderator.
4. Tidak mempunyai data statistik.
Meskipun Diskusi Kelompok Terarah mempunyai beberapa
kelemahan, tapi anda dapat mengeliminer kelemahan tersebut dengan melakukan 2
hal.
Pertama, proses diskusi kelompok terarah ini sangat
tergantung pada moderator untuk memandu proses diskusi dan menganalisa
hasilnya. Kelemahan-kelemahan pada Focus Group Discussion dapat anda atasi jika
sebelumnya sang moderator secara hati-hati menyusun pertanyaan panduan diskusi,
melakukan ujicoba pertanyaan dan secara seksama mencatat atau merekam
pernyataan serta reaksi yang muncul selama proses diskusi.
Kedua, seleksi dan mengumpulkan peserta memang bisa jadi
dapat menyulitkan anda. Solusinya, anda harus mempersiapkan dan menyebarkan undangan
secara hati – hati agar diskusi hanya diikuti oleh orang – orang yang
benar-benar dapat berdiskusi bersama – sama. Hal itu juga untuk menghindari
datangnya orang – orang yang tidak diharapkan hadir datang dan membuat suasana
diskusi terganggu.

1. Mengumpulkan data untuk memahami apa
saja kebutuhan konsumen yang akan anda pecahkan melalui produk anda sebelum
anda membuat sebuah produk
inovatif atau produk
kreatif .
Termasuk jika jenis usaha anda adalah usaha jasa.
2. Melakukan ujicoba program pemasaran
atau produk baru. Anda dapat menggali tanggapan dan pendapat konsumen terhadap
materi iklan atau produk anda yang baru.
3. Melakukan evaluasi terhadap strategi
pemasaran untuk
mengevaluasi pelaksanaan dan efek dari program pemasaran anda tersebut.

·
Adanya
keyakinan bahwa masalah yang diteliti tidak dapat dipahami dengan metode survei
atau wawancara.
·
Untuk
memperoleh data kualitatif yang bermutu dalam waktu yang relatif singkat.
·
Sebagai
metode yang dirasa cocok bagi permasalahan yang bersifat sangat lokal dan
sepesifik oleh karena itu FGD yang melibatkan masayarakat setempat dipandang
sebgai pendekatan yang paling serasi.
·
Untuk
menumbuhkan peranan memilih dari masyarakat yang diteliti, sehingga pada
peniliti memberikan rekomendasi, dengan mudah masyarakat mau menerima
rekomendasi tersebut.
Tiga alasan perlunya melakukan FGD, yaitu alasan filosofis,
metodologis, dan praktis.
1. Alasan Filosofis
· Pengetahuan yang diperoleh dalam
menggunakan sumber informasi dari berbagai latar belakang pengalaman tertentu
dalam sebuah proses diskusi, memberikan perspektif yang berbeda dibanding
pengetahuan yang diperoleh dari komunikasi searah antara peneliti dengan
responden.
·
Penelitian
tidak selalu terpisah dengan aksi. Diskusi sebagai proses pertemuan
antarpribadi sudah merupakan bentuk aksi .
2. Alasan Metodologis
- Adanya keyakinan bahwa masalah yang diteliti tidak dapat dipahami dengan metode survei atau wawancara individu karena pendapat kelompok dinilai sangat penting.
- Untuk memperoleh data kualitatif yang bermutu dalam waktu relatif singkat.
- FGD dinilai paling tepat dalam menggali permasalahan yang bersifat spesifik, khas, dan lokal. FGD yang melibatkan masyarakat setempat dipandang sebagai pendekatan yang paling sesuai.
3. Alasan Praktis
Penelitian yang bersifat aksi membutuhkan perasaan memiliki
dari objek yang diteliti- sehingga pada saat peneliti memberikan rekomendasi
dan aksi, dengan mudah objek penelitian bersedia menerima rekomendasi tersebut.
Partisipasi dalam FGD memberikan kesempatan bagi tumbuhnya kedekatan dan
perasaan memiliki.
Kegunaan FGD di samping sebagai alat pengumpul data adalah
sebagai alat untuk meyakinkan pengumpul data (peneliti) sekaligus alat re-check
terhadap berbagai keterangan/informasi yang didapat melalui berbagai metode
penelitian yang digunakan atau keterangan yang diperoleh sebelumnya, baik
keterangan yang sejenis maupun yang bertentangan.
Dari berbagai keterangan di atas, dapat disimpulkan dalam
kaitannya dengan penelitian, FGD berguna untuk:
a.
Memperoleh informasi yang banyak secara cepat;
b. Mengidentifikasi dan menggali informasi mengenai kepercayaan,
sikap dan perilaku
kelompok tertentu;
c.
Menghasilkan ide-ide untuk penelitian lebih mendalam; dan
d.
Cross-check data dari sumber lain atau dengan metode lain.

Pada prinsipnya, FGD dapat dilakukan di mana saja, namun
seyogianya tempat FGD yang dipilih hendaknya merupakan tempat yang netral,
nyaman, aman, tidak bising, berventilasi cukup, dan bebas dari gangguan yang
diperkirakan bisa muncul (preman, pengamen, anak kecil, dsb). Selain itu tempat
FGD juga harus memiliki ruang dan tempat duduk yang memadai (bisa lantai atau
kursi). Posisi duduk peserta harus setengah atau tiga perempat lingkaran dengan
posisi moderator sebagai fokusnya. Jika FGD dilakukan di sebuah ruang yang
terdapat pintu masuk yang depannya ramai dilalui orang, maka hanya moderator
yang boleh menghadap pintu tersebut, sehingga peserta tidak akan terganggu oleh
berbagai “pemandangan” yang dapat dilihat diluar rumah.
Jika
digambarkan, layout ruang diskusi dapat dilihat sebagai berikut:
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Focus Group Discussion (FGD) adalah suatu proses pengumpulan
informasi suatu masalah tertentu yang sangat spesifik melalui diskusi kelompk,
diskusi kelompok terarah adalah wawancara dari sekelompok kecil orang yang
dipimpin oleh seorang narasumber atau moderator yang secara halus mendorong
peserta untuk berani berbicara terbuka dan spontan tentang hal yang dianggap
penting yang berhungan dengan topik diskusi saat itu. Interaksi diantara
peserta merupakan dasar untuk memperoleh informasi.
Tujuan FGD adalah untuk memperoleh masukan maupun informasi
mengenai suatu permasalahan. Penyelesaian tentang masalah ini ditentukan oleh
pihak lain setelah masukan diperoleh dan dianalisa.
Saran
Diharapkan
agar menggunakan metode diskusi yang efektif dan efesien dalam penggunaan waktu
dan tenaga seperti diskusi kelompok terarah ini.
DAFTAR PUSTAKA
Irwanto. 2006. Focused Group Discussion (FGD)
: Sebuah Pengantar Praktis.
Jakarta : Yayasan Obor Indonesia
Koentjoro Ningrat.
2005. Metode-Metode Penelitian Masyarakat, Jakarta : PT.
Gramedia Pustaka Utama
Krueger & Casey, 2000. A
Practical Guide for Applied Research Publisher: Sage
Publications Publish
Tidak ada komentar:
Posting Komentar