Rabu, 02 April 2014

Hasil Supervisi, Monitoring, Evaluasi, dan Pelaporan Penyuluhan di Kabupaten Bone

BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Sektor agraris merupakan sektor utama bagi kehidupan manusia. Indonesia sebagai negara agraris menempatkan pertanian pada posisi penting. Oleh karena itu dalam pembangunan pertanian, sektor agraris menjadi prioritas dalam pengembangannya. Hal ini mendorong para pelaku pembangunan pertanian berupaya semaksimal mungkin dalam merencanakan program-program di bidang pertanian. Berbagai program pertanian direncanakan demi mempermudah dalam proses pelaksanaannya.
Inti program adalah rencana kegiatan penyuluhan pertanian yang disusun melalui sebuah lokakarya partisipatif berdasarkan potensi wilayah dan masalah/kebutuhan petani serta dukungan instansi/pihak terkait. Isi dari programa ini adalah kegiatan-kegiatan utama dalam penyuluhan pertanian yang akan dilaksanakan di wilayah kerja penyuluhan pertanian selama satu tahun. Penyuluhan Pertanian merupakan salah satu kegiatan yang menunjang keberhasilan program perkembangan pertanian. Kegiatan penyuluhan pertanian bertujuan meningkatkan pendapatan petani dan keluarganya melalui peningkatan produksi pertanian.
Begitu pula dengan evaluasi dampak penyuluhan pertanian, bagaimana pengaruhnya terhadap petani yang telah dilakukan kegiatan penyuluhan pertanian oleh penyuluh itu sendiri. Karena tanpa melakukan evaluasi dampak penyuluhan ini seorang penyuluh pertanian tidak akan bisa memperbaiki kinerjanya selama ini. Seorang Penyuluh Pertanian Ahli untuk dapat melakukan kegiatan tersebut dengan benar harus merencanakan/menyusun instrumen dan melaksanakannya dengan metoda ilmiah, untuk itu maka tahapan-tahapan yang dilakukan harus jelas, sistematis dan mengikuti kaidah berfikir ilmiah. Derajat jenjang keilmiahan/kebenaran dari evaluasi dimulai dari evaluasi sehari-hari, mawas diri, mengevaluasi sendiri, kajian khusus dan penelitian ilmiah, sedangkan pendekatan yang dapat dilakukan dalam evaluasi adalah pendekatan informasi kunci, pendekatan forum masyarakat,pendekatan indikator dan pendekatan survei/sensus.
Untuk mencapai tujuan tersebut di atas pembangunan pertanian diarahkan pada peningkatan kwaitas sumberdaya manusia termasuk didalamnya penyuluhan pertanian. Dengan semakin meningkatnya pendidikan pertanian, banyaknya informasi dari berbagai media massa, adanya alsintan baru serta perbaikan usaha tani. Perbaikan usaha tani tersebut  telah mengakibatkan terjadinya perubahan usahatani dari semula bersifat subsistem menjadi usahatani yang bersifat komersil.
Dalam penyelenggaraan penyuluhan pertanian sekarang menghadapi berbagai tantangan baik berupa lingkungan ekonomi rasional maupun era globalisasi yang terus bergerak dinamis.
Program Penyuluhan pertanian, perkebunan, peternakan dan kehutanan merupakan rencana yang disusun secara sistimatik memuat tentang penjabaran aspirasi kebutuhan petani di Desa Ceppaga dan program pemerintah kecamatan Libureng guna memberikan arahan dan pedoman sebagai alat pengendali tercapainya tujuan penyuluhan tahun berikutnya dengan memperhatikan siklus anggaran pada masing – masing tingkatan dan cakupan pengorganisasian pengelolaan sumberdaya yang ada sebagai pelaksana penyuluhan.

B.     Tujuan
Tujuan yang akan dicapai dalam perencanaan evaluasi penyuluahn pertanian di Desa Ceppaga Kecamatan Libureng Kabupaten Bone adalah untuk :
1.      Membantu penyuluh, untuk mengetahui apa yang harus kita lakukan di wilayah binaan selanjutnya setelah kita laksanakana penyuluhan pertanian terhadap petani
2.      Menunjang Pelaksanaan otonomi daerah dan otonomi desa, khususnya dalam perencanaan dan evaluasi kegiatan pembangunan.
3.      Menunjang peningkatan kualitas perencanaan kegiatan pembangunan didesa dan kabupaten/kota.
4.      Mendukung terwujutnya transparansi pelaksanaan pembangunan baik didesa maupun di kabupaten kota.
5.      Menyediakan bahan evaluasi pelaksanaan pembangunan.


C.    Sasaran
Sasaran perencanaan evaluasi penyuluhan pertanian dalam Tugas ini adalah seorang petani  dari kelompok  Ceppaga 1 yang ada di desa Ceppaga Kecamatan. Libureng Kab. Bone.




























BAB II
LANDASAN TEORI

Secara umum manfaat dari hasil supervisi, monitoring, evaluasi, dan pelaporan penyuluhan antara lain: menentukan tingkat perubahan perilaku petani, untuk perbaikan program, sarana, prosedur, pengorganisasian, pelaksanaan penyuluhan pertanian, dan untuk penyempurnaan kebijakan penyuluhan pertanian (Modul Diklat Dasar Ahli,2010).
Prinsip-prinsip evaluasi penyuluhan pertanian adalah:(Modul Diklat Dasar Ahli,2010)
  1. Berdasarkan fakta
  2. Bagian integral dari proses penyuluhan pertanian
  3. Tujuan penyuluhan yang bersangkutan dengan berbagai alat
  4. Metode dan hasil kegiatan penyuluhan pertanain
  5. Hasil- hasil kuantitas dan kualitas
  6. Mencakup tujuan, kegiatan, dan metode pengumpulan, analisis, dan interprestasi data, pembandingan hasil, pengambilan keputusan dan penggunaan hasil.
Dalam praktek pelaksanaannya evaluasi dampak pelaksanaan penyuluhan dapat sejalan dengan evaluasi pelaksanaan kegiatan penyuluhan pertanian, hal ini dimaksudkan untuk mendapatkan hasil yang lebih baik, lebih akurat, dan lebih sahih daripada evaluasi dengan menggunakan cara tunggal.
Langkah-langkah evaluasi yang dilakukan adalah :
  • Memahami tujuan penyuluhan yang akan dievaluasi.
  • Menetapkan indikator-indikator untuk mengukur kemajuan-kemajuan yang dicapai. Indikator itu meliputi indikator perubahan kognitif, indikator perubahan kemampuan afektif, dan indikator perubahan psikomotor.
  • Membuat alat pengukur untuk mengumpulkan data.
  • Melakukan pengumpulan data dan melakukan analisis/interpretasi data.
Dalam membuat alat ukur syaratnya sahih (vallidity), keterandalan (reliability) dapat digunakan orang lain dan memperoleh hasil yang sama dalam situasi dan kondisi apapun, obyektivitas, praktis, dan sederhana (simple) sehingga mudah dimengerti.
Programa Penyuluhan Pertanian Tingkat  Desa  merupakan salah satu wujud perencanaan partisipasi masyarakat. Hal ini tercermin dari definisi programa penyuluhan pertanian Tingkat Desa  yaitu rencana tertulis yang disusun secara sistematis untuk memberikan arah dan pedoman sebagai alat pengendali pencapaian tujuan penyuluhan. Programa Penyuluh terdiri atas programa penyuluhan desa/kelurahan, atau unit kerja lapangan, programa penyuluhan kecamatan, programa penyuluhan kabupaten/kota, programa penyuluhan propinsi dan programa penyuluhan nasional.
Sistem penyuluhan pertanian adalah rangkaian pengembangan kemampuan, pengetahuan dan keterampilan serta perubahan sikap bagi  pelaku utama dan pelaku usaha melalui penyuluhan dan peran sertanya dalam pembangunan pertanian.
Pembangunan Pertanian bertujuan meningkatkan Pendapatan , petani, meningkatkan kwalitas konsumsi gizi mendorong terciptanya lapangan kerja dan kesempatan berusaha serta mendorong peningkatan pertambahan industri pertanian melalui pengembangan agribisnis yang berkelanjutan.





BAB III
POTENSI DAN TINGKAT PEMABANGUNAN

Lingkup data potensi Desa Cepaaga Kecamatan Libureng terdiri dari 4 komponen yaitu : Potensi sumber daya Alam, Potensi sumber daya Manusia, Potensi Kelembagaan, potensi sarana dan  prasarana.
A. Luas Desa                                :     17980 Ha
B. Batas Wilayah
- Sebelah Utara                   : Desa Wanuawaru
- Sebelah Selatan                : Desa Mallinrung
- Sebelah Barat                   : Desa Bune
- Sebelah Timur                  : Desa Tinco
C. Topografi
- Suhu                                                  : 31oC
- Jarak dari Kecamatan                       : 2 Km
- Jarak dari Ibu kota Kabupaten         : 230 Km
- Jarak dari Ibu Kota Propinsi             : - Km
- Jarak dari Ibu Kota Negara              : - Km

1.      Potensi Sumber Daya Alam
Jenis sumber daya alam yang ada di Desa Ceppaga, Kecamatan Libureng Kabupaten Bone dapat di lihat pada tabel berikut:
No
Jenis Sumber Daya Alam
Jumlah

1
2
3
4
5
6
7
9
Pertanian
Jagung
Ketela Pohon
Kacang Tanah
Kacang Panjang
Terong 
Ketimun 
Pisang    
Pepaya     
Perkebunan
Tebu

3 Ha
- Ha
6 Ha
1 Ha
- Ha
- Ha
0,5 Ha
0,5 Ha

1034 Ha

No
Peternakan
Jumlah
1
Ayam Kampung
5230 Ekor
2
Ayam Ras
1230 Ekor
3
Sapi
650Ekor
4
Kambing
25 Ekor
5
Bebek
115 Ekor

2.      Potensi Sumber Daya Manusia
Potensi sumber daya manusia yang ada di Desa Ceppaga Kecamatan Libureng kabupaten Bone dapat dilihat pada tabel berikut:
A. Jumlah SDM
No
Sumber Daya Manusia
Jumlah
1
Laki-laki
861 Jiwa
2
Perempuan
973 Jiwa
3
Kepala Keluarga
531 KK




B. Umur SDM
No
Sumber Daya Manusia
Jumlah
1
00 s/d 05 Tahun
65 Jiwa
2
06 s/d 12 Tahun
123 Jiwa
3
13 s/d 25 Tahun
232 Jiwa
4
25 s/d 50 Tahun
475 Jiwa
5
50 Tahun ke atas
423 Jiwa



C. Pertanahan
NO
Uraian
Jumlah
1
Sertifikat Hak Milik
312 Buah
2
Tanah Kas Desa
233 Ha
3
Pemukiman Perumahan
343 Ha
4
Perkuburan
3 Ha

D. Pembinaan RT/RW
NO
Uraian
Jumlah
1
Jumlah RT
6  Orang
2
Jumlah RW
12 Orang
3
Jumlah RT/RW yang tertatar
12  Orang

E. Pajak Retribusi
NO
Uraian
Jumlah
1
Jumlah Wajib Pajak
312 Orang
2
Jumlah SPPT
1212 Buah
3
Jumlah Ketetapan
Rp 32.634.720
4
Jumlah Realisasi
Rp 30.723.860

F. Keamanan Desa
NO
Uraian
Jumlah
1
Hansip
4  Orang
2
Hansip Terlatih
1  Orang
3
Jumlah Pos Kamling
8  Buah
4
Jumlah Peronda Kampung
12  Kelompok

G. Agama
NO
Uraian
Jumlah
1
Jumlah Mushola
3  buah
2
Jumlaj Masjid
2  buah
3
Jumlah Gereja
-
4
Jumlah Vihara
-
5
Jumlah Pura
-

H. Kesehatan
NO
Uraian
Jumlah
1
Posyandu
4  buah

I. Pendidikan
NO
Uraian
Jumlah
1
TK
2  buah
2
SD
4  buah
3
MTs/SMP
1  buah
4
SMA/SMK
1  buah

J. Sarana Olahraga
NO
Uraian
Jumlah
1
Lapangan Sepak Bola
1  buah
2
Lapangan Bola Voli
1  buah
3
Lapangan Bulu Tangkis
2 buah
4
Lapangan Tenis Meja
3  buah
5
Kolam Renang
-  buah

Komponen Potensi Dasar
Tujuan analisis potensi Desa Ceppaga adalah untuk mengetahui potensi sumber daya alam, potensi sumber daya manusia, potensi kelembagaan. dari potensi-potensi tersebut dapat diketahui potensi perkembanganya pada masa mendatang.Analisis potensi sumber daya alam didasarkan pada potensi pertanian tanaman pangan, kehutanan, peternakan, perkebunan,potensi bahan galian, potensi air, potemsi perikanan, dan potensi wisata. Analisis potensi sumber daya manusia didasarkan pada  jumlah penduduk, potensi umur, potensi pendidikan, potensi agama, potensi keragaman etnis, tenaga kerja dan jumlah penduduk.
Tingkat perkembanagan desa adalah tingkat keberhasilan kegiatan pembangunan desa selama satu tahun. Penilaian hasil kegiatanpemabngaunan dimaksud untuk mengetahui laju pembangunan, penduduk, keamanan dan ketertiban. sedangakan penilaian hasil pembangunan lima tahunan dimaksud tingkat atau taraf ekonomi penduduk, pendidikan penduduk,kesehatan penduduk, dan kedaulatan politik.

EVALUASI PROGRAM
  A. Menetapkan Indikator
Tabel  Penetapan Indikator
No
Tujuan
Aspek
Indikator
1.
2.
3
Petani dapat menggunakan pestisida organik
Petani mampu menyusun pembukuan usaha tani
Petani berpartisipasi dalam pengembangan dan pembinaan kelompok
Psikomotorik
Psikomotorik
Psikomotorik
Kecepatan : 2,5 jam/ ha
Ketepatan  : 6 liter/ha
Kecepatan : 1 musim tanam
Ketepatan : sesuai dengan pendapatan dan  penegeluaran
Kecepatan : setiap saat
Ketepatan : sesuai dengan program

B. Membuat Alat Pengukur untuk Mengukur Kemampuan Psikomotorik
Tujuan : Petani dapat menggunakan pestisida organic Untuk mengukur tujuan tersebut digunakan pertanyaan sebagai berikut :
1.      Apakah bapak sudah menggunakan pestisida organik?
2.      Apakah bapak sudah menggunakan pestisida organik sesuai dosis?
3.      Mengapa bapak lebih memilih menggunakan pestisida organik?
Tujuan : Petani mampu menyusun pembukuan usaha tani Untuk mengukur tujuan tersebut digunakan pertanyaan sebagai berikut :
1.      Apakah bapak menyusun pembukuan usahatani?
2.      Mengapa bapak membuat pembukuan usahatani?
3.      Manfaat apa yang bapak peroleh dari pembukuan usahatani?

Tujuan : Petani berpartisipasi dalam pengembangan dan pembinaan kelompok
Untuk mengukur tujuan tersebut digunakan pertanyaan sebagai berikut :
1.      Apakah bapak sudah berpartisipasi dalam pengembangan dan pembinaan kelompok?
2.      Apa bentuk partisipasi bapak dalam kelompok?
3.      Sejak kapan bapak berpartisipasi dalam kelompok?
C. Menetapkan Standar dan Kriteria untuk Mengukur Keberhasilan Aspek Psikomotorik
Tabel Penetapan Standar dan Kriteria untuk Mengukur Keberhasilan Aspek Psikomotorik
No
Tujuan
Standar
Kriteria
1
Petani dapat menggunakan pestisida organik
petani dapat menggunakan pestisida organik dengan takaran yang tepat
Sesuai : Petani menggunakan pestisida organik secara cepat dan tepat.
Kurang sesuai : Petani dalam menggunakan pestisida organik sudah cepat tetapi kurang tepat takarannya.
Tidak sesuai : petani dalam menggunakan pestisida tidak cepat dan tidak tepat.
2.
Petani mampu menyusun pembukuan usaha tani
Petani dapat membuat pembukuan usahatani sesuai  dengan input dan outputnya
Mampu : Petani mampu membuat dan menyusun pembukuan usaha tani dengan benar serta tepat waktu
Kurang mampu : Petani dapat menyusun pembukuan usaha tani  dengan benar tetapi tidak tepat waktu
Tidak Mampu : Petani tidak mampu menyusun pembukuan usaha tani dengan tidak benar dan tidak tepat waktu
3.
Petani berpartisipasi dalam pengembangan dan pembinaan kelompok
Petani ikut berpartisipasi aktif dalam pengembangan dan pembinaan kelompok
Aktif : Petani senantiasa mengikuti segala macam kegiatan pengembangan dan pembinaan kelompok
Kurang aktif : Petani jarang mengikuti kegiatan pengembangan dan pembinaan kelompok
Tidak aktif : Petani tidak pernah mengikuti kegiatan pengembangan dan pembinaan kelompok


BAB IV
PENUTUP

·         kesimpulan
Programa Desa Ceppaga ini merupakan acuan kegiatan kelompok yang mungkin akan dilaksanakan oleh pihak terkait lainnya agar program desa berjalan dengan baik dan lebih terarah. Penyusunan program ini didasari oleh prioritas masalah potensi sumber daya alam serta kebutuhan petani di wilayah kerjanya.
·         Saran
Sebaiknya dalam melaksanakan kegiatan sebaiknya lngsung ditujukan secara langsung kepada petani dan peternak agar sasaran atau tujuan yang ingin di capai berhasil dan mendatangkan untung buat masyarakat itu sendiri atau petani peternak maupun bagi.



















TUGAS INDIVIDU
PENYULUHAN DAN KOMUNIKASI



 PERENCANAAN EVALUASI PENYULUHAN PERTANIAN



NAMA          : RAHMA NINGSI
NIM              : I 111 12 295
KELAS         : GANJIL


 












FAKULTAS PETERNAKAN
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2013

Tidak ada komentar: