BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Sektor agraris merupakan sektor utama bagi kehidupan manusia.
Indonesia sebagai negara agraris menempatkan pertanian pada posisi penting.
Oleh karena itu dalam pembangunan pertanian, sektor agraris menjadi prioritas
dalam pengembangannya. Hal ini mendorong para pelaku pembangunan pertanian
berupaya semaksimal mungkin dalam merencanakan program-program di bidang
pertanian. Berbagai program pertanian direncanakan demi mempermudah dalam
proses pelaksanaannya.
Inti program adalah rencana kegiatan penyuluhan pertanian
yang disusun melalui sebuah lokakarya partisipatif berdasarkan potensi wilayah
dan masalah/kebutuhan petani serta dukungan instansi/pihak terkait. Isi dari
programa ini adalah kegiatan-kegiatan utama dalam penyuluhan pertanian yang
akan dilaksanakan di wilayah kerja penyuluhan pertanian selama satu tahun.
Penyuluhan Pertanian merupakan salah satu kegiatan yang menunjang keberhasilan
program perkembangan pertanian. Kegiatan penyuluhan pertanian bertujuan
meningkatkan pendapatan petani dan keluarganya melalui peningkatan produksi
pertanian.
Begitu pula dengan evaluasi dampak penyuluhan pertanian,
bagaimana pengaruhnya terhadap petani yang telah dilakukan kegiatan penyuluhan
pertanian oleh penyuluh itu sendiri. Karena tanpa melakukan evaluasi dampak
penyuluhan ini seorang penyuluh pertanian tidak akan bisa memperbaiki
kinerjanya selama ini. Seorang Penyuluh Pertanian Ahli untuk dapat melakukan
kegiatan tersebut dengan benar harus merencanakan/menyusun instrumen dan melaksanakannya
dengan metoda ilmiah, untuk itu maka tahapan-tahapan yang dilakukan harus
jelas, sistematis dan mengikuti kaidah berfikir ilmiah. Derajat jenjang
keilmiahan/kebenaran dari evaluasi dimulai dari evaluasi sehari-hari, mawas
diri, mengevaluasi sendiri, kajian khusus dan penelitian ilmiah, sedangkan
pendekatan yang dapat dilakukan dalam evaluasi adalah pendekatan informasi
kunci, pendekatan forum masyarakat,pendekatan indikator dan pendekatan
survei/sensus.
Untuk mencapai tujuan tersebut di atas pembangunan pertanian
diarahkan pada peningkatan kwaitas sumberdaya manusia termasuk didalamnya
penyuluhan pertanian. Dengan semakin meningkatnya pendidikan pertanian,
banyaknya informasi dari berbagai media massa, adanya alsintan baru serta
perbaikan usaha tani. Perbaikan usaha tani tersebut telah mengakibatkan
terjadinya perubahan usahatani dari semula bersifat subsistem menjadi usahatani
yang bersifat komersil.
Dalam
penyelenggaraan penyuluhan pertanian sekarang menghadapi berbagai tantangan
baik berupa lingkungan ekonomi rasional maupun era globalisasi yang terus
bergerak dinamis.
Program Penyuluhan pertanian, perkebunan, peternakan dan
kehutanan merupakan rencana yang disusun secara sistimatik memuat tentang
penjabaran aspirasi kebutuhan petani di Desa Ceppaga dan program pemerintah
kecamatan Libureng guna memberikan arahan dan pedoman sebagai alat pengendali
tercapainya tujuan penyuluhan tahun berikutnya dengan memperhatikan siklus
anggaran pada masing – masing tingkatan dan cakupan pengorganisasian pengelolaan
sumberdaya yang ada sebagai pelaksana penyuluhan.
B. Tujuan
Tujuan yang akan dicapai dalam perencanaan evaluasi
penyuluahn pertanian di Desa Ceppaga Kecamatan Libureng Kabupaten Bone adalah
untuk :
1. Membantu
penyuluh, untuk mengetahui apa yang harus kita lakukan di wilayah binaan
selanjutnya setelah kita laksanakana penyuluhan pertanian terhadap petani
2. Menunjang Pelaksanaan otonomi daerah
dan otonomi desa, khususnya dalam perencanaan dan evaluasi kegiatan
pembangunan.
3. Menunjang peningkatan kualitas perencanaan
kegiatan pembangunan didesa dan kabupaten/kota.
4. Mendukung terwujutnya transparansi
pelaksanaan pembangunan baik didesa maupun di kabupaten kota.
5. Menyediakan bahan evaluasi
pelaksanaan pembangunan.
C.
Sasaran
Sasaran perencanaan evaluasi
penyuluhan pertanian dalam Tugas ini adalah seorang petani dari kelompok
Ceppaga 1 yang ada di desa Ceppaga Kecamatan. Libureng Kab. Bone.
BAB II
LANDASAN TEORI
Secara umum manfaat dari hasil supervisi, monitoring,
evaluasi, dan pelaporan penyuluhan antara lain: menentukan tingkat perubahan
perilaku petani, untuk perbaikan program, sarana, prosedur, pengorganisasian,
pelaksanaan penyuluhan pertanian, dan untuk penyempurnaan kebijakan penyuluhan
pertanian (Modul Diklat Dasar Ahli,2010).
Prinsip-prinsip evaluasi penyuluhan pertanian adalah:(Modul
Diklat Dasar Ahli,2010)
- Berdasarkan fakta
- Bagian integral dari proses penyuluhan pertanian
- Tujuan penyuluhan yang bersangkutan dengan berbagai alat
- Metode dan hasil kegiatan penyuluhan pertanain
- Hasil- hasil kuantitas dan kualitas
- Mencakup tujuan, kegiatan, dan metode pengumpulan, analisis, dan interprestasi data, pembandingan hasil, pengambilan keputusan dan penggunaan hasil.
Dalam praktek pelaksanaannya evaluasi dampak pelaksanaan
penyuluhan dapat sejalan dengan evaluasi pelaksanaan kegiatan penyuluhan
pertanian, hal ini dimaksudkan untuk mendapatkan hasil yang lebih baik, lebih
akurat, dan lebih sahih daripada evaluasi dengan menggunakan cara tunggal.
Langkah-langkah
evaluasi yang dilakukan adalah :
- Memahami tujuan penyuluhan yang akan dievaluasi.
- Menetapkan indikator-indikator untuk mengukur kemajuan-kemajuan yang dicapai. Indikator itu meliputi indikator perubahan kognitif, indikator perubahan kemampuan afektif, dan indikator perubahan psikomotor.
- Membuat alat pengukur untuk mengumpulkan data.
- Melakukan pengumpulan data dan melakukan analisis/interpretasi data.
Dalam membuat alat ukur syaratnya sahih (vallidity),
keterandalan (reliability) dapat digunakan orang lain dan memperoleh hasil yang
sama dalam situasi dan kondisi apapun, obyektivitas, praktis, dan sederhana
(simple) sehingga mudah dimengerti.
Programa Penyuluhan Pertanian Tingkat Desa
merupakan salah satu wujud perencanaan partisipasi masyarakat. Hal ini
tercermin dari definisi programa penyuluhan pertanian Tingkat Desa yaitu
rencana tertulis yang disusun secara sistematis untuk memberikan arah dan
pedoman sebagai alat pengendali pencapaian tujuan penyuluhan. Programa Penyuluh
terdiri atas programa penyuluhan desa/kelurahan, atau unit kerja lapangan,
programa penyuluhan kecamatan, programa penyuluhan kabupaten/kota, programa
penyuluhan propinsi dan programa penyuluhan nasional.
Sistem penyuluhan pertanian adalah rangkaian pengembangan
kemampuan, pengetahuan dan keterampilan serta perubahan sikap bagi pelaku
utama dan pelaku usaha melalui penyuluhan dan peran sertanya dalam pembangunan
pertanian.
Pembangunan Pertanian bertujuan meningkatkan Pendapatan ,
petani, meningkatkan kwalitas konsumsi gizi mendorong terciptanya lapangan kerja
dan kesempatan berusaha serta mendorong peningkatan pertambahan industri
pertanian melalui pengembangan agribisnis yang berkelanjutan.
BAB III
POTENSI DAN TINGKAT PEMABANGUNAN
Lingkup data potensi Desa Cepaaga Kecamatan Libureng terdiri
dari 4 komponen yaitu : Potensi sumber daya Alam, Potensi sumber daya Manusia,
Potensi Kelembagaan, potensi sarana dan prasarana.
A.
Luas Desa
: 17980 Ha
B.
Batas Wilayah
- Sebelah
Utara
: Desa Wanuawaru
- Sebelah
Selatan
: Desa Mallinrung
- Sebelah Barat
: Desa Bune
- Sebelah
Timur
: Desa Tinco
C.
Topografi
-
Suhu : 31oC
- Jarak dari Kecamatan : 2 Km
- Jarak dari Ibu kota Kabupaten : 230 Km
- Jarak dari Ibu Kota Propinsi : - Km
- Jarak dari Ibu Kota Negara : - Km
1. Potensi Sumber Daya Alam
Jenis sumber daya alam yang ada di
Desa Ceppaga, Kecamatan Libureng Kabupaten Bone dapat di lihat pada tabel
berikut:
No
|
Jenis Sumber Daya Alam
|
Jumlah
|
1
2
3
4
5
6
7
9
|
Pertanian
Jagung
Ketela
Pohon
Kacang
Tanah
Kacang
Panjang
Terong
Ketimun
Pisang
Pepaya
Perkebunan
Tebu
|
3
Ha
-
Ha
6
Ha
1
Ha
-
Ha
-
Ha
0,5
Ha
0,5
Ha
1034
Ha
|
No
|
Peternakan
|
Jumlah
|
1
|
Ayam
Kampung
|
5230
Ekor
|
2
|
Ayam
Ras
|
1230
Ekor
|
3
|
Sapi
|
650Ekor
|
4
|
Kambing
|
25
Ekor
|
5
|
Bebek
|
115 Ekor
|
2. Potensi Sumber Daya Manusia
Potensi sumber daya manusia yang ada di Desa Ceppaga Kecamatan Libureng
kabupaten Bone dapat dilihat pada tabel berikut:
A. Jumlah SDM
No
|
Sumber Daya Manusia
|
Jumlah
|
1
|
Laki-laki
|
861
Jiwa
|
2
|
Perempuan
|
973
Jiwa
|
3
|
Kepala
Keluarga
|
531
KK
|
B. Umur SDM
No
|
Sumber Daya Manusia
|
Jumlah
|
1
|
00
s/d 05 Tahun
|
65
Jiwa
|
2
|
06
s/d 12 Tahun
|
123
Jiwa
|
3
|
13
s/d 25 Tahun
|
232
Jiwa
|
4
|
25
s/d 50 Tahun
|
475
Jiwa
|
5
|
50
Tahun ke atas
|
423
Jiwa
|
C. Pertanahan
NO
|
Uraian
|
Jumlah
|
1
|
Sertifikat
Hak Milik
|
312
Buah
|
2
|
Tanah
Kas Desa
|
233
Ha
|
3
|
Pemukiman
Perumahan
|
343
Ha
|
4
|
Perkuburan
|
3
Ha
|
D. Pembinaan RT/RW
NO
|
Uraian
|
Jumlah
|
1
|
Jumlah
RT
|
6
Orang
|
2
|
Jumlah
RW
|
12
Orang
|
3
|
Jumlah
RT/RW yang tertatar
|
12
Orang
|
E. Pajak Retribusi
NO
|
Uraian
|
Jumlah
|
1
|
Jumlah
Wajib Pajak
|
312
Orang
|
2
|
Jumlah
SPPT
|
1212
Buah
|
3
|
Jumlah
Ketetapan
|
Rp
32.634.720
|
4
|
Jumlah
Realisasi
|
Rp
30.723.860
|
F. Keamanan Desa
NO
|
Uraian
|
Jumlah
|
1
|
Hansip
|
4
Orang
|
2
|
Hansip
Terlatih
|
1
Orang
|
3
|
Jumlah
Pos Kamling
|
8
Buah
|
4
|
Jumlah
Peronda Kampung
|
12
Kelompok
|
G. Agama
NO
|
Uraian
|
Jumlah
|
1
|
Jumlah
Mushola
|
3
buah
|
2
|
Jumlaj
Masjid
|
2
buah
|
3
|
Jumlah
Gereja
|
-
|
4
|
Jumlah
Vihara
|
-
|
5
|
Jumlah
Pura
|
-
|
H. Kesehatan
NO
|
Uraian
|
Jumlah
|
1
|
Posyandu
|
4
buah
|
I. Pendidikan
NO
|
Uraian
|
Jumlah
|
1
|
TK
|
2
buah
|
2
|
SD
|
4
buah
|
3
|
MTs/SMP
|
1
buah
|
4
|
SMA/SMK
|
1
buah
|
J. Sarana Olahraga
NO
|
Uraian
|
Jumlah
|
1
|
Lapangan
Sepak Bola
|
1
buah
|
2
|
Lapangan
Bola Voli
|
1
buah
|
3
|
Lapangan
Bulu Tangkis
|
2
buah
|
4
|
Lapangan
Tenis Meja
|
3
buah
|
5
|
Kolam
Renang
|
-
buah
|
Komponen Potensi Dasar
Tujuan analisis potensi Desa Ceppaga adalah untuk mengetahui
potensi sumber daya alam, potensi sumber daya manusia, potensi kelembagaan.
dari potensi-potensi tersebut dapat diketahui potensi perkembanganya pada masa
mendatang.Analisis potensi sumber daya alam didasarkan pada potensi pertanian
tanaman pangan, kehutanan, peternakan, perkebunan,potensi bahan galian, potensi
air, potemsi perikanan, dan potensi wisata. Analisis potensi sumber daya
manusia didasarkan pada jumlah penduduk, potensi umur, potensi
pendidikan, potensi agama, potensi keragaman etnis, tenaga kerja dan jumlah
penduduk.
Tingkat perkembanagan desa adalah tingkat keberhasilan kegiatan
pembangunan desa selama satu tahun. Penilaian hasil kegiatanpemabngaunan
dimaksud untuk mengetahui laju pembangunan, penduduk, keamanan dan ketertiban.
sedangakan penilaian hasil pembangunan lima tahunan dimaksud tingkat atau taraf
ekonomi penduduk, pendidikan penduduk,kesehatan penduduk, dan kedaulatan
politik.
EVALUASI
PROGRAM
A. Menetapkan Indikator
Tabel
Penetapan Indikator
No
|
Tujuan
|
Aspek
|
Indikator
|
1.
2.
3
|
Petani dapat menggunakan pestisida
organik
Petani mampu menyusun pembukuan
usaha tani
Petani berpartisipasi dalam
pengembangan dan pembinaan kelompok
|
Psikomotorik
Psikomotorik
Psikomotorik
|
Kecepatan : 2,5 jam/ ha
Ketepatan : 6 liter/ha
Kecepatan : 1 musim tanam
Ketepatan : sesuai dengan
pendapatan dan penegeluaran
Kecepatan : setiap saat
Ketepatan : sesuai dengan program
|
B.
Membuat Alat Pengukur untuk Mengukur Kemampuan Psikomotorik
Tujuan :
Petani dapat menggunakan pestisida organic Untuk mengukur tujuan tersebut
digunakan pertanyaan sebagai berikut :
1.
Apakah
bapak sudah menggunakan pestisida organik?
2.
Apakah
bapak sudah menggunakan pestisida organik sesuai dosis?
3.
Mengapa
bapak lebih memilih menggunakan pestisida organik?
Tujuan :
Petani mampu menyusun pembukuan usaha tani Untuk mengukur tujuan tersebut
digunakan pertanyaan sebagai berikut :
1.
Apakah
bapak menyusun pembukuan usahatani?
2.
Mengapa
bapak membuat pembukuan usahatani?
3.
Manfaat
apa yang bapak peroleh dari pembukuan usahatani?
Tujuan : Petani berpartisipasi dalam
pengembangan dan pembinaan kelompok
Untuk mengukur tujuan tersebut
digunakan pertanyaan sebagai berikut :
1. Apakah bapak sudah berpartisipasi
dalam pengembangan dan pembinaan kelompok?
2. Apa bentuk partisipasi bapak dalam
kelompok?
3. Sejak kapan bapak berpartisipasi
dalam kelompok?
C.
Menetapkan Standar dan Kriteria untuk Mengukur Keberhasilan Aspek Psikomotorik
Tabel
Penetapan Standar dan Kriteria untuk Mengukur Keberhasilan Aspek Psikomotorik
No
|
Tujuan
|
Standar
|
Kriteria
|
1
|
Petani
dapat menggunakan pestisida organik
|
petani
dapat menggunakan pestisida organik dengan takaran yang tepat
|
Sesuai
: Petani menggunakan pestisida organik secara cepat dan tepat.
Kurang
sesuai : Petani dalam menggunakan pestisida organik sudah cepat tetapi kurang
tepat takarannya.
Tidak
sesuai : petani dalam menggunakan pestisida tidak cepat dan tidak tepat.
|
2.
|
Petani
mampu menyusun pembukuan usaha tani
|
Petani
dapat membuat pembukuan usahatani sesuai dengan input dan outputnya
|
Mampu
: Petani mampu membuat dan menyusun pembukuan usaha tani dengan benar serta
tepat waktu
Kurang
mampu : Petani dapat menyusun pembukuan usaha tani dengan benar tetapi
tidak tepat waktu
Tidak
Mampu : Petani tidak mampu menyusun pembukuan usaha tani dengan tidak benar
dan tidak tepat waktu
|
3.
|
Petani
berpartisipasi dalam pengembangan dan pembinaan kelompok
|
Petani
ikut berpartisipasi aktif dalam pengembangan dan pembinaan kelompok
|
Aktif
: Petani senantiasa mengikuti segala macam kegiatan pengembangan dan
pembinaan kelompok
Kurang
aktif : Petani jarang mengikuti kegiatan pengembangan dan pembinaan kelompok
Tidak
aktif : Petani tidak pernah mengikuti kegiatan pengembangan dan pembinaan
kelompok
|
BAB IV
PENUTUP
·
kesimpulan
Programa Desa Ceppaga ini merupakan acuan kegiatan kelompok
yang mungkin akan dilaksanakan oleh pihak terkait lainnya agar program desa
berjalan dengan baik dan lebih terarah. Penyusunan program ini didasari oleh
prioritas masalah potensi sumber daya alam serta kebutuhan petani di wilayah
kerjanya.
·
Saran
Sebaiknya dalam
melaksanakan kegiatan sebaiknya lngsung ditujukan secara langsung kepada petani
dan peternak agar sasaran atau tujuan yang ingin di capai berhasil dan
mendatangkan untung buat masyarakat itu sendiri atau petani peternak maupun
bagi.
TUGAS INDIVIDU
PENYULUHAN DAN KOMUNIKASI
“PERENCANAAN EVALUASI
PENYULUHAN PERTANIAN”
NAMA :
RAHMA NINGSI
NIM :
I 111 12 295
KELAS :
GANJIL
FAKULTAS PETERNAKAN
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2013
Tidak ada komentar:
Posting Komentar