LAPORAN
PRAKTIKUM
ILMU PEMULIAAN TERNAK
PENGUKURAN DIMENSI TUBUH SAPI

DISUSUN OLEH
NAMA :
RAHMA NINGSI
NIM :
I 111 12 295
KELAS :
GANJIL-A
FAKULTAS PETERNAKAN
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2013
METODOLOGI
PRAKTIKUM
a)
Waktu
dan Tempat
Praktikum
Ilmu Pemuliaan Ternak mengenai “Pengukuran Dimensi Tubuh Sapi” dilaksanakan
pada hari Minggu, 15 Desember 2013 pukul 08.00 WITA – selesai, bertempat di
Kandang Ternak Potong, Fakultas Peternakan, Universitas Hasanuddin, Makassar.
b)
Materi
Praktikum
Alat
yang digunakan pada praktikum ini terdiri atas tongkat ukur, jangka ukur, pita
ukur (meteran), dan alat tulis
Bahan
yang digunakan pada praktikum ini terdiri atas sapi dan bahan pakan ternak
Nama Alat
|
Deskripsi
|
Gambar
|
Tongkat Ukur
(cm)
|
Tongkat ukur
merupakan alat yang terbuat dari stainless steel berupa tongkat panjang
berskala yang dapat dimodifikasi ketinggian dan panjangnya
|
![]() |
Jangka Ukur
(cm)
|
Jangka merupakan alat yang terbuat
dari stainless steel yang berbentuk melengkung seperti lingkaran dengan skala
dibagian tengah
|
![]() |
Pita Ukur /meteran
(cm dan inci)
|
Pita ukur
merupakan pita berskala yang terbuat dari kain atau plastik, bersifat elastis
|
![]() |
c)
Prosedur
Praktikum
Adapun prosedur
praktikum pengukuran dimensi tubuh sapi dilakukan dengan memasukkan atau
memisahkan sapi ke dalam kandang fiksasi, selajutnya sapi dibuat nyaman dengan
diberi pakan berupa hijauan. Selanjutnya mengukur keseluruhan dimensi tubuh
sapi, masing- masing dengan menggunakan alat tongkat ukur, jangka ukur dan pita
ukur sesuai dengan ketentuan berikut:
Alat Ukur
|
Dimensi Tubuh
|
Tongkat Ukur
|
-
Tinggi Pundak: jarak tegak lurus dari titik tertinggi
pundak sampai ketanah atau lantai
-
Tinggi punggung: jarak tegak lurus dari taju duri ruas
tulang punggung atau processus spinosus vertebrae thoracaleyang terakhir
sampai ke tanah . Titik ini mudah didapat dengan menarik garis tegak lurus
tepat diatas pangkal tulang rusuk terakhir.
-
Dalam dada: jarak titik tertinggi pundak (gumba) sampai
tulang dada dan diukur melalui serta merta dibelakang siku.
-
Panjang badan; diukur secara lurus dengan tongkat ukur
dari siku (humerus) sampai benjolan tulang tapis ( tuber ischii ).
|
Jangka Ukur
|
-
Lebar dada: jarak terbesar pada yang diukur tepat
dibelakang antara kedua benjolan siku luar, yaitu tepat pada tempat mengukur
lingkar dada.
-
Lebar Punggung: diukur pada bagian os. Coxae yakni jarak antara kedua ujung tuber coxae.
-
Lebar Kelangkang: diukur jarak antara sudut luar sisi paha kiri dengan sudut luar paha
kanan yang paling lebar
-
Lebar Tulang Tapis: diukur pada bagian os. Pubis
-
Panjang Kelangkang: diukur jarak antara sisi luar sudut pangkal paha sampai tepi belakang
tulang tapis.
|
Pita Ukur/
meteran
|
-
Lingkar Dada:
pengukuran dilakukan dengan melingkarkan meteran pada dada tepat di belakang
kaki depan.
-
Lingkar Pergelangan Kaki: pengukuran dilakukan dengan melingkarkan meteran pada kaki bawah
(tarsal/meta tarsal).
-
Lebar Kepala: jarak
antara ke dua sisi medial os. Orbitale.
-
Panjang Kepala: jarak antara ujung atas kepala ke garis atas hidung (nares).
|
HASIL DAN PEMBAHASAN
a)
Hasil Pengukuran
|
Putar
an
Ke-
|
Tongkat Ukur (cm)
|
Jangka Ukur (cm)
|
Pita Ukur/ Meteran (cm)
|
|||||||||||
Ting
gi
Pun-
dak
|
Ting
gi
Pung-gung
|
Da-lam
Da-da
|
Pan-jang
Ba-dan
|
Le-bar
Da-da
|
Le-bar
Punggung
|
Le-
bar
Ke-lang-kang
|
Le-bar
Tul-ang
Ta-pis
|
Pan-
jang
Ke-lang-
kang
|
Ling-
kar
Da-da
|
Ling-kar
Per-gela-ngan
Kaki
|
Ling-kar-
kepa-la
|
Le-bar
ke-pala
|
||
1
|
121,6
|
117,2
|
55
|
127
|
34
|
38
|
38
|
24
|
40
|
171
|
24
|
36
|
20
|
|
2
|
120
|
120,4
|
55
|
127,4
|
33
|
37
|
38
|
31
|
40
|
172
|
19
|
35
|
20
|
|
3
|
120,4
|
119
|
65.6
|
123,7
|
33
|
38
|
39
|
35
|
40
|
167
|
19
|
34
|
18
|
|
4
|
122
|
119
|
65,5
|
128,2
|
36
|
39
|
37
|
23
|
39
|
172
|
24
|
36
|
22
|
|
5
|
120
|
117
|
70,8
|
134,4
|
32
|
38
|
37
|
25
|
40
|
171
|
19
|
30
|
21
|
|
6
|
121
|
109
|
64,7
|
123,2
|
32
|
37
|
38
|
26
|
40
|
169
|
22
|
36
|
21
|
|
7
|
121
|
109
|
57
|
125,2
|
33
|
38
|
34
|
24
|
37
|
170
|
22
|
37
|
20
|
|
8
|
|
|
|
|
36
|
38
|
36
|
35
|
39
|
169
|
19
|
33
|
18
|
|
S
|
846
|
702.6
|
433.6
|
889.1
|
269
|
303
|
297
|
223
|
315
|
1361
|
168
|
277
|
160
|
|
![]() |
120.857
|
100.371
|
61.9429
|
127.014
|
33.625
|
37.875
|
37.125
|
27.875
|
39.375
|
170.125
|
21
|
34.625
|
20
|
|
Sumber: Data Hasil Praktikum Ilmu Pemuliaan
Ternak, 2013
Berdasarkan hasil
pengukuran diatas diketahui bahwa dalam pengukuran dimensi tubuh sapi dilakukan
8 kali pengulangan dengan hasil pengukuran yang tidak jauh berbeda. Adanya
perbedaan hasil pengukuran dapat disebabkan oleh kesalahan pembacaan skala,
ketidak tepatan pengukuran ataupun karena kondisi ternak yang banyak bergerak
sehingga menyulitkan pengukur. Selain itu diketahui bahwa dalam mengukur
dimensi tubuh sapi dapat digunakan beberapa alat, seperti tongkat ukur untuk
menghitung tinggi pundak, tinggi punggung, dalam dada dan panjang badan; jangka
ukur untuk menghitung lebar dada, lebar punggung, lebar kelangkang, lebar
tulang tapis dan panjang kelangkang; pita ukur atau meteran untuk mengukur
lingkar dada, lingkar pergelangan kaki, lebar kepala dan panjang kepala.
b)
Rata- Rata Hasil
Pengukuran
Adapun rata-rata hasil
pengukuran dimensi tubuh sapi dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel Rata-Rata Hasil
Pengukuran
Dimensi Tubuh
|
Rata- Rata Pengukuran (cm)
|
Tinggi
Pundak
|
120.857
|
Tinggi
Punggung
|
100.371
|
Dalam
Dada
|
61.9429
|
Panjang
Badan
|
127.014
|
Lebar
Dada
|
33.625
|
Lebar
Punggung
|
37.875
|
Lebar
Kelangkang
|
37.125
|
Lebar
Tulang Tapis
|
27.875
|
Panjang
Kelangkang
|
39.375
|
Lingkar
Dada
|
170.125
|
Lingkar
Pergelangan Kaki
|
21
|
Lingkar
Kepala
|
34.625
|
Lebar
Kepala
|
20
|
Sumber: Data Hasil Praktikum Ilmu Pemuliaan
Ternak, 2013
Rata- rata didapatkan dari hasil penjumlahan
keseluruhan data dibagi banyak data yang ada, berdasarkan hasil pengukuran
dimensi tubuh sapi didapatkan hasil bahwa rata-rata tinggi pundak sebesar 120.857 cm, tinggi punggung 100.371cm, dalam dada 61.9429cm, panjang badan 127.014cm, lebar dada 33.625 cm, lebar punggung 37.875cm, lebar kelangkang 37.125cm, lebar tulang tapis
27.875 cm, panjang
kelangkang 39.375 cm, lingkar dada 170.125cm, lingkar
pergelangan kaki 21cm, lingkar kepala 34.625cm dan lebar kepala 20cm.
c)
Perhitungan Standar
Deviasi
Berdasarkan hasil
perhitungan standar deviasi didapat hasil seperti pada tabel berikut:
Tabel Hasil
Perhitungan Standar Deviasi
Dimensi Tubuh
|
Standar Deviasi
|
Tinggi
Pundak
|
0.77213
|
Tinggi
Punggung
|
39.0334
|
Dalam
Dada
|
6.23053
|
Panjang
Badan
|
3.76228
|
Lebar
Dada
|
1.59799
|
Lebar
Punggung
|
0.64087
|
Lebar
Kelangkang
|
1.55265
|
Lebar
Tulang Tapis
|
5.02671
|
Panjang
Kelangkang
|
1.060660172
|
Lingkar
Dada
|
1.72689
|
Lingkar
Pergelangan Kaki
|
2.26779
|
Lingkar
Kepala
|
2.26385
|
Lebar
Kepala
|
1.41421
|
Sumber:
Data Hasil Praktikum Ilmu Pemuliaan Ternak, 2013
Berdasarkan tabel diatas maka diketahui bahwa
nilai standar deviasi tinggi pundak sapi sebesar 11 cm, tinggi punggung sebesar
10,24; dalam dada sebesar 9,15; panjang badan sebesar 7,32; lebar dada sebesar
0,6; lebar punggung sebesar 1,5; lebar kelangkang sebesar 2,06; lebar tulang
tapis sebesar 2,34; panjang kelangkang 2,39; lingkar dada 3,42; lingkar pergelangan
kaki 2,78; lebar kepala 1,01 dan panjang kepala sebesar 3,83. Berdasarkan tabel
diatas diketahui bahwa setiap dimensi tubuh sapi memiliki standar deviasi yang
berbeda-beda, semakin kecil nilai standar deviasi menunjukkan data-data
tersebut berkumpul disekitar rata-rata hitungnya, sedangkan jika nilai standar
deviasi besar hal tersebut menunjukkan penyebaran yang besar dari nilai
rata-rata hitungnya.
Contoh Perhitungan
Standar Deviasi untuk Tinggi Pundak:
Pengulangan
|
Tinggi
Pundak (cm) :
![]() |
![]() |
![]() |
1
|
121.6
|
0.743
|
0.55205
|
2
|
120
|
-0.857
|
0.73445
|
3
|
120.4
|
-0.457
|
0.20885
|
4
|
122
|
1.143
|
1.30645
|
5
|
120
|
-0.857
|
0.73445
|
6
|
121
|
0.143
|
0.02045
|
7
|
121
|
0.143
|
0.02045
|
|
|
|
|
∑
|
846
|
0
|
3.57714
|
![]() |
120.857
|
|
|











d)
Menghitung Korelasi
Contoh
Perhitungan Korelasi Antara Tinggi Pundak dan Tinggi Punggung
Korelasi
:
Pengulangan
Ke-
|
Tinggi
Pundak
(X)
|
Tinggi
Punggung
(Y)
|
XY
|
X2
|
Y2
|
1
|
121.6
|
117.2
|
14251.52
|
14786.56
|
13735.84
|
2
|
120
|
12.4
|
1488
|
14400
|
153.76
|
3
|
120.4
|
119
|
14327.6
|
14496.16
|
14161
|
4
|
122
|
119
|
14518
|
14884
|
14161
|
5
|
120
|
117
|
14040
|
14400
|
13689
|
6
|
121
|
109
|
13189
|
14641
|
11881
|
7
|
121
|
109
|
13189
|
14641
|
11881
|
S
|
846
|
702.6
|
85003.1
|
102249
|
79662.6
|
![]() |
120.8571429
|
100.3714286
|
12143.3
|
14607
|
11380.4
|



r = 0,003344
Berdasarkan hasil yang
didapat menunjukkan bahwa tinggi pundak dan tinggi punggung memiliki korelasi
yang sangat erat, yang mana apabila salah satu sifat mengalami perubahan, maka
sifat satunya juga akan ikut mengalami perubahan
PENUTUP
a)
Kesimpulan
Berdasarkan hasil
praktikum Ilmu Pemuliaan Ternak terkait “Mengukur Dimensi Tubuh Sapi” dapat
ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut:
·
Dalam mengukur dimensi tubuh ternak sapi digunakan tiga buah
alat yaitu: tongkat ukur, jangka ukur dan pita ukur (meteran). Ketiga alat ini
memiliki spesifikasi dan letak dimensi tubuh yang berbeda.
·
Pengukuran dimensi tubuh sapi dilakukan sebanyak 8 kali
pengulangan dengan hasil pengukuran yang tidak jauh berbeda. Adanya perbedaan
hasil pengukuran dapat disebabkan oleh kesalahan pembacaan skala, ketidak
tepatan pengukuran ataupun karena kondisi ternak yang banyak bergerak sehingga
menyulitkan pengukur.
·
Setiap dimensi tubuh sapi memiliki standar deviasi yang
berbeda-beda, semakin kecil nilai standar deviasi menunjukkan data-data
tersebut berkumpul disekitar rata-rata hitungnya, sedangkan jika nilai standar
deviasi besar hal tersebut menunjukkan penyebaran yang besar dari nilai
rata-rata hitungnya.
·
Tinggi pundak dan tinggi punggung
memiliki korelasi yang sangat erat, yang mana apabila salah satu sifat
mengalami perubahan, maka sifat satunya juga akan ikut mengalami perubahan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar