Rabu, 02 April 2014

LAPORAN PRAKTIKUM SISTEM SIRKULASI DARAH DAN KONTRAKSI JANTUNG PEREDARAN DARAH PERIFER DAN FUNGSI OTAK DAN INTEGRASI OTAK



SISTEM SIRKULASI DARAH DAN KONTRAKSI JANTUNG PEREDARAN DARAH PERIFER DAN FUNGSI OTAK DAN INTEGRASI OTAK

                                       Rahma Ningsi*,Rahmi Syamsuddin **

*Peserta Praktikum Dasar Fisiologi Ternak, Fakultas Peternakan Universitas Hasanuddin
**Staf Asisten Laboratorium Dasar Fisologi Ternak, Fakultas Peternakan Universitas Hasanuddin.

ABSTRAK
Praktikum ini bertujuan untuk melihat Sistem Sirkulasi Darah untuk melihat sistem peredaran darah pada arteri dan vena pada katak.  Rangsangan dan Kontraksi Otot Jantung bartujuan untuk melihat bagaimana kontraksi pada jantung katak terhadap berbagi perlakuan yang diberikan. Aksi Integrasi Saraf bertujuan untuk mengetahui keseimbangan aksi pada tubuh dari pengaruh perlakuan yang diberikan.  Fungsi Otak bertujuan untuk melihat bagian-bagian otak dan memahami fungsi dari bagian-bagian tersebut, Pada Sitem Sirkulasi Darah yaitu terlihat pembuluh darah arteri yang berbentuk kecil serta aliran darah lebih terang dan aliran keluarnya jantung. Alat dan bahan yang digunakan pada praktikum ini antara lain mikroskop, papan, penusuk katak, garisan, jarum pentul, NaCL 0,6 %,  benang, tissue, pinset, gunting, katak hijau, dan air. Denyut jantung yang dihasilkan pada saat kontraksi jantung  keadaan normal adalah 90/menit dan pada saat perikardiumnya dilepas adalah76/ menit, dan pada saat diikat stanius I 75/menit, dan pada saat diikat stanius II yaitu 90/menit. Katak  yang normal sikap badan,gerak spontan,keseimbangan badandan frekuensi nafasnya baik dan kemampuan berenang masih baik. katak yang normal semua aktivitasnya baik tetapi setelah diberikan perlakuan spinal maka aktifitas katak tersebut tidak akan baik lagi walaupun masih dapat beraktivitas tetapi tidak sempurna lagi, dan pada perlakuan decebrasi semua aktifitas katak tidak aktif lagi. Frekuensi denyut jantung pada katak setelah dilepas jantungnya dan diletakkan di dalam gelas arloji yang berisi NaCl 0,1%  yaitu 14 kali/menit.

Kata kunci : Katak Hijau, kontraksi jantung, Spinal dan Decebrasi


PENDAHULUAN



Setiap organisme melakukan metabolisme, baik organisme uniseluler maupun multiseluler. Metabolisme berlangsung didalam setiap sel makluk hidup dan untuk itu diperlukan bahan-bahan untuk berlangsungnya proses metabolisme dengan lancar. Sel-sel mendapat suplai makanan atau bahan-bahan dari luar tubuh dan dihantarkan ke setiap sel melalui sistem sirkulasi.
Jantung berfungsi sebagai pemompa darah. Karakteristik fisiologis otot jantung dicirikan oleh beberapa sifat fungsional jantung yaitu eksitabilitas yaitu kemampuan jantung untuk berkontraksi bila mendapat rangsangan dengan intensitas yang cukup besar, daya hantar yaitu kemampuan jantung untuk merambatkan impuls, daya kontraksi yaitu kemampuan jantung untuk berkontraksi, keotomatisan yaitu kemampuan jantung untuk berdenyut dengan sendirinya tanpa ada impuls yang datang dari luar jantung.
Tanpa adanya jantung yang senantiasa memompa darah maka proses peredaran darah tidak akan mungkin dapat berlangsung. Dan otak merupakan jaringan yang memliki peranan yang sangat penting dalam tubuh karena merupakan pusat koordinasi seluruh aktivitas dalam tubuh makhluk hidup (Dwiko, 2013).
Katak adalah binatang amfibi pemakan serangga yg hidup di air tawar atau di daratan, berkulit licin, berwarna hijau atau merah kecokelat-cokelatan, kaki belakang lebih panjang dp kaki depan, pandai melompat dan berenang (KBBI).

ALAT DAN BAHAN

Alat yang digunakan dalam praktikum ini terdiri atas mikroskop, papan preparat katak, jarum pentul, pipet tetes, gunting, ember, jarum preparat, pisau bedah (scalpel), dan stopwach
Bahan yang digunakan yaitu katak, NaCl 0,6%, air, dan benang.

METODE PRAKTIKUM

A.  Sistem Sirkulasi Darah
Merusak otak dan sumsum belakang kodok dengan menusuk pada bagian foramen occipitale kemudian membentangkannya di atas papan preparat.  Setelah itu membentangkan selaput pada salah satu kakinya dan melihatnya di bawah mikroskop.
B.   Rangsangan dan Kontraksi Otot Jantung
Untuk urutan rangsangan dan kontraksi otot jantung, pertama-tama merusak otak kodok dengan menusuk foramen occipital kemudian membaringkannya secara terlentang di atas papan preparat dengan menggunakan jarum pentul.  Setelah itu, membuka dadanya hingga jantungnya terlihat.  Kemudian menghitung frekuensi jantung permenit serta mempelajari bagian-bagian jantung.
Untuk ikatan-ikatan stanius, dengan jantung yang sama tadi kita membuat ikatan stanius I dengan cara mengikat longgar dengan menggunakan benang antara sinus venosus dan atrium kemudian memperhatikan kontraksinya.  Setelah itu kita membuat ikatan stanius II dengan ikatan longgar antara atrium dan ventrikel lalu memperhatikan kontraksinya.  Selanjutnya membuat kembali ikatan seperti tadi dengan ikatan keras dan menghitung frekuensi denyut jantung permenit.
C.  Aksi Integrasi Saraf
Mengamati reaksi-reaksi pada katak normal, seperti keseimbangan, reaksi terhadap pengangkatan papan tiba-tiba, reaksi terhadap papan dengan kataknya, kondisi kelopak mata, sikap badan, gerakan-gerakan spontan, cara mengembang dan berenang di air, dan frekuensi nafas.
D.  Fungsi Otak
Mengamati reaksi-reaksi pada katak normal, seperti sikap badan (postur), gerakan-gerakan spontan, keseimbangan badan (refleks bangkit), kemampuan berenang, dan frekuensi nafas.  Kemudian mencatat hasil dari pengamatan tersebut.
Untuk katak spinal, merusak otak katak dengan menusuk foramen occipitale atau medula oblongatanya.  Setelah itu melakukan perlakuan seperti pada keadaan normal tadi dan mencatat hasil pengamatan tersebut.
Untuk decerebrasi, dengan menggunakan katak yang sama kita memotong otak katak secara melintang menurut suatu garsis yang menghubungkan tepi-tepi anterior dan kedua gendang telinga (membran tympani yang terletak di belakang dan di bawah kedua mata).  Setelah itu memberikan perlakuan seperti halnya prosedur sebelumnya dan mencatat hasilnya.













HASIL DAN PEMBAHASAN
LABORATORIUM FISIOLOGI TERNAK
FAKULTAS PETERNAKAN
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2013
Preparat      : Katak
Perbesaran  : 40X

A. Rangsangan dan Kontraksi Otot Jantung
Tabel 1. Rangsangan dan Kontraksi Otot Jantung
LABORATORIUM FISIOLOGI TERNAK
FAKULTAS PETERNAKAN
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2013
Kontraksi jantung
Normal/menit
Pericardium dilepas/menit
Stanius I/menit
stanius II/menit
90
76
75
90
Sumber : Data hasil pratikum Fisiologi Ternak, 2013.
Berdasarkan tabel 1 diatas dapat diketahui bahwa denyut jantung yang dihasilkan pada saat kontraksi jantung pada keadaan normal adalah 90/menit dan pada saat perikardiumnya dilepas adalah 76/menit, dan pada saat diikat stanius I 75/menit, dan pada saat diikat stanius II yaitu 90/menit. Adanya perbedaan dikarenakan ikatan longgar lebih lama dalam menghalangi terjadinya peredaran darah sehingga frekwensinya lebih besar sehingga bisa disebut output jantung, dimana output jantung merupakan sejumlah darah yang dipompa per unit waktu tergantung pada frekwensi denyut jantung Hal ini sesuai dengan pendapat Sonjaya (2010), yang menyatakan bahwa output jantung merupakan jumlah darah dipompa per unit waktu yang dipengaruhi oleh faktor volume adanya jantung lebih besar dalam peningkatan output jantung.




B. Sistem Sirkulasi Darah
 Gambar 1. Sitem Sirkulasi Darah

Sumber :Data Hasil Pratikum Fisiologi Ternak, 2013.
Berdasarkan gambar 1 dapat terlihat pembuluh darah arteri yang berbentuk kecil serta aliran darah lebih terang dan aliran keluarnya jantung. Hal ini sesuai dengan pendapat Sonjaya (2010) bahwa arteri adalah pembuluh darah yang keluar dari jantung menuju kapiler. Bentuk bercabang-cabang dan mempunyai ciri-ciri yaitu ukurannya lebih kecil dari vena, cairan yang ada di dalamnya
kaya oksigen tapi miskin CO2 sehinga warna darahnya labih terang.
Peredaran darah pada katak tergolong dalam peredaran darah tertutup. Hal ini sesuai dengan pendapat Suripto (1998) bahwa pada system peredaran darah tertutup, darah mengalir sepanjang rangkaian pembuluh darah arteri menuju ke vena melalui kapiler.

C.    Rangsangan dan Interaksi Saraf
Tabel 2. Rangsangan dan Interaksi Sel     Saraf
Perlakuan                                Normal
Keseimbangan badan                 +++
Frekuensi nafas                           +++
Sikap badan                                +++
Gerakan spontan                         +++
Kemampuan berenang di air      +++
Sumber : Data hasil pratikum  Fisiologi Ternak, 2013
Berdasarkan data pada tabel 2 maka dapat diketahui bahwa katak yang normal sikap badan, gerak spontan, keseimbangan badan, dan frekuensi nafasnya baik dan kemampuan berenang masih baik. Keadaan katak yang baik ini dikarenakan karena hal tersebut merupakan gerak sadar. Hal ini sesuai dengan pendapat Sonjaya (2010) bahwa gerak sadar adalah gerak yang dilakukan di bawah kesadaran kita. Seperti berjalan, berlari, mengunyah sedangkan gerak refleks adalah gerakan yang tidak disadari, terjadi begitu saja dan dalam waktu yang cepat. Sel saraf berdasarkan fungsinya dibagi menjadi tiga yaitu neuron sensorik, menerma rangsang darin reseptor-reseptor pada kulit, alat indera dan reseptor lain, serta menyalurkan impuls dari ujung reseptor menunju badan sel.



D.  Fungsi Otak
Tabel 3. Fungsi Otak
perlakuan
Normal
spinal
decebrasi
Keseimbangan badan
+++
++
-
Frekuensi nafas
+++
++
-
Sikap badan
+++
++
-
Gerakan spontan
+++
++
-
Kemampuan berenang di air
+++
++
-
Sumber : Data hasil pratikum Fisiologi Ternak, 2013
Berdasarkan data pada tabel 3 dapat diketahui bahwa katak yang normal semua aktivitasnya baik tetapi setelah diberikan perlakuan spinal maka aktifitas katak tersebut tidak akan baik lagi walaupun masih dapat beraktivitas tetapi tidak sempurna lagi, dan pada perlakuan decebrasi semua aktifitas katak tidak aktif lagi. Hal ini sesuai dengan pendapat Sonjaya (2010), yang menyatakan bahwa kerusakan cerebellum dan medulla oblongata pada hewan dapat menyebabkan hewan tersebut tidak aktif lagi.
Katak normal masih mempunyai kondisi yang baik dalam menerima setiap perlakuan sehingga katak dapat melakukan kontraksi. Sedangkan hasil pengamatan katak dengan desebrasi berbeda dengan katak normal, hal ini menandakan bahwa otak besar berfungsi sebagai perekam (memory) dari segala kegiatan dari pada hewan tertentu (chaerul, 2012)
Katak yang otak kecilnya telah mengalami kerusakan yaitu katak spinal, nampak adanya perbedaan setelah diberikan kembali perlakuan, bahkan semua perlakuan tidak berpengaruh pada  katak. Karena otak kecil (cerebelium) yang telah dirusak tidak berfungsi lagi. Sesui dengan pendapat Pierce (2002) bahwa korteks cerebri lebih berfungsi sebagai pengontrol mental, tingkah laku, pikiran dan kecerdasan.

E.  Rangsangan Kontraksi Otomatis Jantung
Tabel 4. Rangsangan kontraksi otomatis jantung
Jenis Organ               Denyut Jantung
  Jantung                   14 denyut
Sumber : Data hasil pratikum Fisiologi Ternak, 2013.
                                                                                                                                                                       Berdasarkan data tabel 4 dapat dilihat bahwa Frekuensi denyut jantung pada katak setelah dilepas jantungnya dan diletakkan di dalam gelas arloji yang berisi NaCl 0,1%  yaitu 5 kali/menit hal ini sesuai
Berdasarkan data tabel 4 dapat dilihat bahwa Frekuensi denyut jantung pada katak setelah dilepas jantungnya dan diletakkan di dalam gelas arloji yang berisi NaCl 0,1%  yaitu 14 kali/menit.

KESIMPULAN
Berdasarkan hasil praktikum yang dilakukan maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
Pada Sitem Sirkulasi Darah yaitu terlihat pembuluh darah arteri yang berbentuk kecil serta aliran darah lebih terang dan aliran keluarnya jantung. Dan denyut jantung yang dihasilkan pada saat kontraksi jantung pada keadaan normal adalah 74/menit dan pada saat perikardiumnya dilepas adalah14/menit, dan pada saat diikat stanius I 95/menit, dan pada saat diikat stanius II yaitu 70/menit. katak yang normal sikap badan,gerak spontan, keseimbangan badan,dan frekuensi nafasnya baik dan kemampuan berenang masih baik. katak yang normal semua aktivitasnya baik tetapi setelah diberikan perlakuan spinal maka aktifitas katak tersebut tidak akan baik lagi walaupun masih dapat beraktivitas tetapi tidak sempurna lagi, dan pada perlakuan decebrasi semua aktifitas katak tidak aktif lagi. Frekuensi denyut jantung pada katak setelah dilepas jantungnya dan diletakkan di dalam gelas arloji yang berisi NaCl 0,1%  yaitu 14 kali/menit.

DAFTAR PUSTAKA
Aisyah,
 2013, Sistem Sirkulasi darah.         http://aisyahfkipbio09.blogspot.com/2013/04/sistem-sirkulasi-darah-dan-fungsinya.html. Diakses tanggal 24 Oktober 2013
Dwiko, Septiyadi , 2013.  fisiologi ternak darah .http://dwikoseptiyadir.blogspot.com/2013/02/fisiologi-ternak-darah-2-5.html. diakses tanggal 24 Oktober 2013
Sonjaya. 2010. Bahan Ajar Fisiologi Ternak Dasar.Universitas Hasanuddin. Makassar.

Supripto. 1998. Biologi untuk SMU. Erlangga. Jakarta.

Chaerul, 2012. Fungsi bagian-bagian otak dan integrasi. http:// chaerulakbar.blogspot.com/2012/04/fungsi-bagian-bagian-otak-dan-integrasi.html. diakses tanggal 24 Oktober 2013

Pearce, 2002. Anatomi dan Fisiologi untuk Paramedis. Gramedia. Jakarta.

Tidak ada komentar: